Minggu, 07 Juni 2015

Bertemu Jokowi, Jerinx "Superman Is Dead" Minta Reklamasi Tanjung Benoa Dibatalkan

Rabu, 15 April 2015 | 20:51 WIB

KOMPAS.com/Sabrina Asril Drummer Superman Is Dead Jerinx di Istana Kepresidenan, Rabu (15/4/2015)

JAKARTA, KOMPAS.com - Drummer Superman Is Dead, Jerinx, tak menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan kepada relawan pendukung Jokowi-Jusuf Kalla, saat bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Rabu (15/4/2015). Pada pertemuan tersebut, Jerinx menyampaikan protes keras soal reklamasi Tanjung Benoa, Bali Selatan.

"Kami mohon kepada Presiden Jokowi untuk segera mencabut Perpres 51 tahun 2014 karena rencana reklamasi jelas-jelas mengancam alam Bali Selatan dan Bali pada umumnya," ujar Jerinx, kepada wartawan seusai pertemuan.

Reklamasi Tanjung Benoa dinilai akan merusak kawasan Bali selatan karena daerah itu adalah daerah konservasi yang seharusnya dijaga kelestariannya. Menurut Jerinx, saat ini kawasan itu sudah sangat padat. 

"Dan sekarang hendak dibangun pulau baru yang selain menghilangkan nafkah nelayan lokal, meminggirkan masyarakat lokal juga, di sana akan dibangun hotel, Formula 1, wahana sejenis Disneyland yang tidak nyambung dengan konsep pariwisata Bali selama ini. Orang datang ke Bali bukan cari Disneyland atau F1, tapi budaya dan kultur orang Bali Asli. Ini yang kami pertahankan," papar Jerinx.

Ia menyatakan tak sepakat dengan dalih investor yang menyebutkan kawasan Tanjung Benoa sudah tidak layak menjadi kawasan konservasi. Menurut dia, jalan tol di Bali Selatan yang dibuat untuk memecah kemacetan hanya akal-akalan pengembang untuk membuat akses menuju pulau.

"Sampai sekarang Bali Selatan masih macet dan tol itu cuma jalan menuju pulau baru yang diuruk," kata dia.

Oleh karena itu, ia meminta agar Presiden Jokowi segera membatalkan Peraturan Presiden Nomor 51 tahun 2014 tentang rencana tata ruang kawasan perkotaan Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (Sarbagita). Merespons permintaan itu, menurut Jerinx, Presiden Jokowi meminta data untuk mempelajari hal tersebut.

"Segera data itu akan kami sampaikan kepada Presiden," kata dia.

Di akhir masa kepemimpinannya, Presiden Susilo Bambang Yudhono menyetujui reklamasi Teluk Benoa, Bali, meski pun mendapatkan penolakan dari masyarakat Pulau Dewata.

Peraturan Presiden No 51/2014 itu memuat poin mengenai berubahnya peruntukan Perairan Teluk Benoa dari kawasan konservasi perairan menjadi zona budi daya yang dapat direklamasi maksimal seluas 700 hektare. Aturan yang ditetapkan 30 Mei 2014 tersebut merevisi Peraturan Presiden No.45/2011 tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Sarbagita yang memasukkan kawasan Teluk Benoa sebagai kawasan konservasi perairan.

Lebih  rinci, aturan tersebut juga mengubah kawasan konservasi pulau kecil dari seluruh Pulau Serangan dan Pudut, menjadi sebagian Pulau serangan dan Pudut. Perpres juga menghapus besaran luas taman Hutan Raya Ngurah Rai sebagai kawasan pelestarian alam. Dalam aturan sebelumnya ditetapkan secara spesifik luas taman Hutan Raya Ngurah Rai, yakni 1.375 hektar.

Kisah Tato-tato di Tubuh Jerinx “SID”

I Gede Ari Astina (lahir di Kuta, 10 Februari 1977; umur 35 tahun; nama asli dari Jerinx) adalah personel dari grup musik asal Bali, Indonesia, Superman Is Dead. Di grup Superman Is Dead, Jerinx memainkan instrumen drum dan di grup DevildiceBali sebagai [[vokalis]. Jerink juga owner dari Rumble Clothing, Twice Bar daan beberapa Tatto shop seperti Lady Rose Tatto Shop
Jerinx, penggebuk drum Superman Is Dead (SID), menyimpan filosofi di balik tato-tato yang melekat di tubuhnya. Sadar bahwa tato merupakan sesuatu yang krusial, Jerinx tak mau asal menaruh gambar tanpa makna dan nilai apa-apa. “Tato itu bakal saya bawa sampai mati. Jadi, harus punya makna yang dalam,” ujar Jerinx saat ditemui di Jakarta Barat, baru-baru ini.
Karenanya, Jerinx memilih motif tato yang dianggapnya punya nilai dan makna yang dalam. Tato bertuliskan “Grand Mom”, misalnya, ia toreh ditubuhnya untuk mendedikasikannya kepada sang nenek.  “Nenek saya meninggal pas ulang tahun saya, sembilan tahun yang lalu, di bulan Februari,” cerita Jerinx sambil menunjukkan tato di lengan sebelah kanannya.
Terus yang lainnya?  “Yang ini adalah judul lagu country yang dibawakan lagi sama Social Distortion yang liriknya bagus banget dan menyentuh banget bagi saya. Dan, yang ini adalah buat seseorang yang sangat spesial bagi saya, Lady Rose. Saya dedikasikan buat dia,” katanya.  “Lalu ada naga karena shio saya naga,” tambahnya, seraya mengatakan  bahwa tato-tato itu merupakan karya seniman-seniman  tato luar dan dalam negeri.
Bahkan, Jerinx juga mengabadikan runtuhnya menara kembar WTC dalam tubuhnya. “Yang ini saya buat pas 9/11. Waktu New York dihancurkan, saya langsung bikin tato ini, karena dunia saya pikir tidak sama lagi dan ternyata dunia benar-benar berubah. Setelah itu mulai ada bom Bali dan teroris,” kata Jerinx.
Melongok ke belakang, Jerinx mengaku mendapatkan tato pertamanya sejak kelas dua SMA. “Waktu itu saya baru punya band. Jadi, saya terinspirasi tato tribal-nya Anthony ‘Red Hot Chili Peppers’,” kenang Jerinx. “Emang waktu itu saya belum terlalu paham dengan konsep tato seperti apa, tapi saya hanya berpikir ini keren saja,” sambungnya.
Pilihan tato pertamanya itu, menurut Jerinx, hanya sebatas pengin keren-kerenan saja. “Waktu itu memang lagi tren tribal. Karena belum ada internet, referensi saya dari TV sama majalah-majalah yang saya dapat di jalan. Waktu itu, cukup susah dapatin majalah luar. Akhirnya, saya baru sadar kalau tato ternyata banyak konsepnya, ada yang old school segala macam,” ujarnya.
Ngomong-ngomong, apa masih berniat membuat tato baru lagi di tubuhnya? “Saya bakal tato sebuah mesin motor di perut saya. Di Sanur, ada artis tato. Namanya Kaga, yang spesialis tato black and grey. Jadi, saya rasa, kalau di perut saya ditato mesin motor itu bakal keren hasilnya,” tutup Jerinx. (C7-09)

Superman Is Dead

Superman Is Dead
Superman is dead.jpg
Dari kiri ke kanan: Jerinx, Bobby Kool, dan Eka Rock
Latar belakang
Nama lain SID
Asal Bendera Indonesia Bali, Indonesia
Genre Punk rock
Tahun aktif 1995 - sekarang
Label Sony Music Entertainment Indonesia
Situs web http://supermanisdead.net

Anggota Bobby Kool
Eka Rock
Jerinx
Superman Is Dead (disingkat SID) adalah sebuah grup musik dari Bali, bermarkas di Poppies Lane II - Kuta. Grup musik ini beranggotakan tiga pemuda asal Bali, yaitu: Bobby Kool sebagai gitaris dan vokalis, Eka Rock sebagi bassis, dan Jerinx sebagai drummer.
Pada awal mula kemunculan, sekitar akhir tahun 1995, SID terpengaruh gaya musik dari band-band asing seperti Green Day dan NOFX. Di kemudian hari, inspirasi musikal SID bergeser ke genre Punk 'n Roll à la grup musik Supersuckers, Living End dan Social Distortion.
Penggemar Superman Is Dead disebut Outsiders bagi yang laki-laki dan Lady Rose bagi yang perempuan.


Jadi Drummer, Eno Netral Mengubur Obsesi Ayahnya


Kamis, 25 April 2013 21:15 WIB

Jadi Drummer, Eno Netral Mengubur Obsesi Ayahnya
Twitter
Eno drummer netral
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa sangka Eno, drummer Netral dulunya adalah seorang gitaris. Nama tengahnya "Gitara" ternyata punya arti khusus. Sang ayah memberinya nama Eno Gitara Ryanto dengan maksud agar anaknya menjadi musisi yang piawai bermain gitar"Itu sih sebenernya obsesi bokap gue karena dia juga senang musik dan dia pengen gue jad gitaris sampai-sampai gue dikasih nama Eno Gitara. Tapi malah gue jadi drummer," kata Eno."Pertamanya gue main gitar di festival karena punya obsesi buat jadi gitaris terbaik, ya minimal terfavorit lah, tapi gagal terus. Akhirnya gue nyerah, baru lah gue main drum pas SMA," kenang Eno Namun disadari betul oleh Eno pilihannya menjadi drummer sangat tepat. Ia mendapatkan semua yang ia butuhkan dalam hidup dari bermain drum.

Masa penjajahan di Indonesia

Keahlian bangsa Portugis dalam navigasi, pembuatan kapal dan persenjataan memungkinkan mereka untuk melakukan ekspedisi eksplorasi dan ekspansi. Dimulai dengan ekspedisi eksplorasi yang dikirim dari Malaka yang baru ditaklukkan dalam tahun 1512, bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang tiba di kepulauan yang sekarang menjadi Indonesia, dan mencoba untuk menguasai sumber rempah-rempah yang berharga [2] dan untuk memperluas usaha misionaris Katolik Roma. Upaya pertama Portugis untuk menguasai kepulauan Indonesia adalah dengan menyambut tawaran kerjasama dari Kerajaan Sunda.

Pada awal abad ke-16, pelabuhan-pelabuhan perdagangan penting di pantai utara Pulau Jawa sudah dikuasai oleh Kesultanan Demak, termasuk dua pelabuhan Kerajaan Sunda yaitu Banten dan Cirebon. Khawatir peran pelabuhan Sunda Kelapa semakin lemah, raja Sunda, Sri Baduga (Prabu Siliwangi) mencari bantuan untuk menjamin kelangsungan pelabuhan utama kerajaannya itu. Pilihan jatuh ke Portugis, penguasa Malaka. Dengan demikian, pada tahun 1512 dan 1521, Sri Baduga mengutus putra mahkota, Surawisesa, ke Malaka untuk meminta Portugis menandatangani perjanjian dagang, terutama lada, serta memberi hak membangun benteng di Sunda Kelapa.[3]

Pada tahun 1522, pihak Portugis siap membentuk koalisi dengan Sunda untuk memperoleh akses perdagangan lada yang menguntungkan. Tahun tersebut bertepatan dengan diselesaikan penjelajahan dunia oleh Magellan.

Komandan benteng Malaka pada saat itu adalah Jorge de Albuquerque. Tahun itu pula dia mengirim sebuah kapal, São Sebastião, di bawah komandan Kapten Enrique Leme, ke Sunda Kalapa disertai dengan barang-barang berharga untuk dipersembahkan kepada raja Sunda. Dua sumber tertulis menggambarkan akhir dari perjanjian tersebut secara terperinci. Yang pertama adalah dokumen asli Portugis yang berasal dari tahun 1522 yang berisi naskah perjanjian dan tandatangan para saksi, dan yang kedua adalah laporan kejadian yang disampaikan oleh João de Barros dalam bukunya "Da Asia", yang dicetak tidak lama sebelum tahun 1777/78.

Menurut sumber-sumber sejarah ini, raja Sunda menyambut hangat kedatangan orang Portugis. Saat itu Prabu Surawisesa telah naik tahta menggantikan ayahandanya dan Barros memanggilnya "raja Samio". Raja Sunda sepakat dengan perjanjian persahabatan dengan raja Portugal dan memutuskan untuk memberikan tanah di mulut Ciliwung sebagai tempat berlabuh kapal-kapal Portugis. Selain itu, raja Sunda berjanji jika pembangunan benteng sudah dimulai maka beliau akan menyumbangkan seribu karung lada kepada Portugis. Dokumen kontrak tersebut dibuat rangkap dua, satu salinan untuk raja Sunda dan satu lagi untuk raja Portugal; keduanya ditandatangani pada tanggal 21 Agustus 1522.

Pada dokumen perjanjian, saksi dari Kerajaan Sunda adalah Padam Tumungo, Samgydepaty, e outre Benegar e easy o xabandar, maksudnya adalah "Yang Dipertuan Tumenggung, Sang Adipati, Bendahara dan Syahbandar Sunda Kelapa". Saksi dari pihak Portugis, seperti dilaporkan sejarawan Porto bernama João de Barros, ada delapan orang. Saksi dari Kerajaan Sunda tidak menandatangani dokumen, mereka melegalisasinya dengan adat istiadat melalui "selamatan". Sekarang, satu salinan perjanjian ini tersimpan di Museum Nasional Republik Indonesia, Jakarta.

Pada hari penandatangan perjanjian tersebut, beberapa bangsawan Kerajaan Sunda bersama Enrique Leme dan rombongannya pergi ke tanah yang akan menjadi tempat benteng pertahanan di mulut Ci Liwung. Mereka mendirikan prasasti, yang disebut Luso-Sundanese padrão, di daerah yang sekarang menjadi Kelurahan Tugu di Jakarta Utara. Adalah merupakan kebiasaan bangsa Portugis untuk mendirikan padrao saat mereka menemukan tanah baru. Padrao tersebut sekarang disimpan di Museum Nasional Jakarta.

Portugis gagal untuk memenuhi janjinya untuk kembali ke Sunda Kalapa pada tahun berikutnya untuk membangun benteng dikarenakan adanya masalah di Goa/India.

Perjanjian inilah yang memicu serangan tentara Kesultanan Demak ke Sunda Kelapa pada tahun 1527 dan berhasil mengusir orang Portugis dari Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527. Tanggal ini di kemudian hari dijadikan hari berdirinya Jakarta.

Gagal menguasai pulau Jawa, bangsa Portugis mengalihkan perhatian ke arah timur yaitu ke Maluku. Melalui penaklukan militer dan persekutuan dengan para pemimpin lokal, bangsa Portugis mendirikan pelabuhan dagang, benteng, dan misi-misi di Indonesia bagian timur termasuk pulau-pulau Ternate, Ambon, dan Solor. Namun demikian, minat kegiatan misionaris bangsa Portugis terjadi pada pertengahan abad ke-16, setelah usaha penaklukan militer di kepulauan ini berhenti dan minat mereka beralih kepada Jepang, Makao dan Cina; serta gula di Brazil.

Kehadiran Portugis di Indonesia terbatas pada Solor, Flores dan Timor Portugis setelah mereka mengalami kekalahan dalam tahun 1575 di Ternate, dan setelah penaklukan Belanda atas Ambon, Maluku Utara dan Banda.[4] Pengaruh Portugis terhadap budaya Indonesia relatif kecil: sejumlah nama marga Portugis pada masyarakat keturunan Portugis di Tugu, Jakarta Utara, musik keroncong, dan nama keluarga di Indonesia bagian timur seperti da Costa, Dias, de Fretes, Gonsalves, Queljo, dll. Dalam bahasa Indonesia juga terdapat sejumlah kata pinjaman dari bahasa Portugis, seperti sinyo, nona, kemeja, jendela, sabun, keju, dll.

Bukti-Bukti Hitler di Indonesia


Bagaimana caranya Hitler sampai ke Indonesia? bisa menjadi WNI? Bagaimana dia bekerja menjadi seorang dokter di Rumah Sakit Umum Sumbawa Besar? dan sampai dengan pertemuan Hitler dengan seorang wanita sunda yang akhirnya menjadi istrinya? salahsatu-berita-tentang-adolf-hitler-yang-ada-di-jawa-post-01
Juga tentang kesaksian dr Sosro Husodo saat bertemu dengan Hitler ketika di Sumbawa Besar. Dan semuanya dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung serta foto-foto yang akurat.
Surat permohonan hitler menjadi warga negara Indonesia
Surat permohonan Hitler menjadi warga negara Indonesia
Hitler yang terkenal sangat bengis di abad ke 20, ternyata bersembunyi di Indonesia sejak tahun 1954 sampai dengan tahun 1970, yang kemudian tercium oleh Sekutu (AS, Uni Sovyet, Inggris dan Prancis) yang selanjutnya diusut oleh Pemerintah Israel yang terus-menerus mengejar para tokoh Nazi.
Pada tahun 1954 Adolf Hitler masuk ke Indonesia dengan menggunakan nama palsu, dr Poch.
Pada awalnya dr Poch tinggal di Dompu lalu pindah ke Bima, selanjutnya pindah ke Kabupaten Sumbawa Besar, kemudian bekerja menjadi dokter di Rumah Sakit Umum Kabupaten Sumbawa Besar.
Surat keputusan dari Presiden Indonesia Dr Poch resmi menjadi warga negara Indonesia
Surat keputusan dari Presiden Indonesia bahwa Dr Poch (Hitler) resmi menjadi warga negara Indonesia
Seluruh penduduk pulau Sumbawa kenal dengan dokter ini, yang di panggil dengan julukan “dokter Jerman”.
Salah satu peninggalan Adolf Hitler meninggal pada tanggal 15 Januari 1970 di Surabaya, yaitu buku catatan kecil berwarna cokelat ukuran 9×16 cm dengan tebal 44 cm.
Di dalam buku itu tertulis puluhan address book teman-teman dan kolega Hitler yang sama, seperti yang ada di sejarah Eropa.
Begitu pula tulisan tangan yang dibuatnya dibuku-buku tersebut sangat identik dan mirip dengan tulisan tangan Hitler.
Buku ini mempunyai arti yang sangat besar, karena merupakan salah satu bukti otentik yang menyatakan bahwa “dr Poch” adalah dewa-Nazi, Adolf Hitler.
Surat Izin Mengemudi dr Poch saat tinggal di Sumbawa Besar
Surat Izin Mengemudi dr Poch saat tinggal di Sumbawa Besar
Kemudian Hitler bertemu dengan seorang gadis bernama Sulaesih yang sedang menggembara ke Sumbawa Besar, yang akhirnya dilamar oleh Hitler.
Tidak lama setelah dr Poch melamar Sulaesih, beliau memeluk agama Islam pada tahun 1964, yang disaksikan oleh Ketua Kantor Agama di Sumbawa, (tapi sayang Sulaesih lupa namanya) dan mengganti namanya menjadi Abdul Kohar. Pada tahun 1965 Hitler pun menikahinya.
Aries Zulkarnaen, salah satu saksi keberadaan dr Poch pada tahun 2010 lalu mengatakan dokter itu punya dua kepribadian yang bertolak belakang, pemarah namun sering bercanda dengan warga.
“Dia pemarah, banyak memberi resep dengan mulut [menyebutkan nama obat], tapi kalau ada yang tanya lagi, dia bilang, kan sudah saya bilang,” kata Aries.
Poch juga akan marah jika pasiennya menyebut penyakit yang mereka derita. “Apa kamu dokter?,” kata Aries, menirukan gertakan yang sering diucapkan Poch.
Adolf Hitler (kanan) saat berusia 75 thn di Sumbawa Besar

Sekilas Tentang Adolf Hitler

Mengenai masa kecil, masa remaja, sampai dengan ketika menjadi seorang diktator, Hitler kecil adalah seorang anak yang tertolak, ayahnya sangat membencinya dan mengenggap perilakunya yang “antisosial” sebagai sebuah kutukan.
Ayahnya seorang yang keras dalam mendidik anak, sedang ibunya (Klara) sangat baik kepadanya. Masa kecil yang diliputi dengan kebencian dari ayahnya inilah yang memberikan andil besar dalam pembentukan mental dan kejiwaan Hitler saat dewasa.
Ketika hidupnya sulit, Perang Dunia 1 pun pecah. Tanpa ragu-ragu Hitler mendaftar menjadi tentara dengan pangkat Kopral, bertugas di medan perang di barisan paling depan. Kecewa dengan kekalahan Jerman di Perang Dunia 1, dan melihat negara dan rakyatnya yang sengsara dan kelaparan, Hitler pun masuk menjadi Anggota Partai Buruh yang kemudian menjadi NSDAP (National Socialistische Deutsche Arbeiter Partei).
Surat Izin Masuk dr Poch ke Indonesia (imigrasi)
Surat Izin Masuk dr Poch ke Indonesia (imigrasi)
Tahun 1920, Hitler menjadi Kepala Bagian Propaganda, disinilah terlihat bakat Hitler di bidang pidato dan agitasi.
Satu tahun kemudian, 1921, akhirnya Hitler menjadi ketua partai.
Akhirnya pada tahun 1962 Hitler mendapatkan wewenang mutlak dari partainya.
Dan Hitler adalah seorang orator ulung ”singa podium”, ahli pidato yang bisa menghipnotis massa pendengarnya.
Hitler adalah politikus handal dan berhasil membangun pencitraan yang sukses melalui propaganda. Ia berhasil membangun opini menjadi sebuah kekuatan dahsyat yang sukses melalui propaganda.
Ia berhasil membangun opini menjadi sebuah kekuatan dahsyat yang ditakuti. Ia juga berhasil membangun opini sebagai fuhrer atau pemimpin yang dapat dipercaya rakyatnya, membawa bangsanya ke puncak kejayaan.